Rosululloh SAW mengingatkan bahwa sebaik-baik sholat ialah yang dikerjakan di rumah kecuali sholat fardhu. Sholat fardhu lebih utama dikerjakan di Masjid / Musholla secara berjamaah dan tepat waktu. Hal ini menunjukkan pentingnya musholla sebagai sarana ibadah. Orang-orang yang terikat hatinya dengan musholla termasuk golongan yang akan mendapatkan perlindungan Alloh di hari kiamat, demikian dijelaskan Rosululloh SAW dalam salah satu sabdanya.
Pengadaan musholla termasuk salah satu investasi amal yang akan mengalirkan pahala terus menerus bagi orang-orang yang berinfaq untuk membangunnya. Hal ini termasuk salah satu dari tiga amal yang dinyatakan oleh Rosululloh SAW: "Apabila anak Adam (manusia) meniggal dunia, maka putuslah segala amal perbuatannya kecuali tiga perkara, yaitu: shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang sholih yang mendoakan kedua orang tuanya." (H.R. Muslim).
Bagi mereka yang membangun masjid / musholla atau menyediakan dana untuk pembangunannya termasuk dalam kategori Firman Alloh dalam Surat Al-Baqoroh ayat 261 yang berbunyi:
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
Sejarah perkembangan Musholla Miftahul Khoirot yang telah berdiri kurang lebih 30 tahun telah beberapa kali mengalami perbaikan, namun masih belum sempurna dikarenakan pada waktu itu hanya terpikir agar dapat menampung jamaah yang banyak, dimana aspek kenyamanan belum terpikirkan, sehingga pada perjalanannya apabila jamaah penuh maka akan terasa panas dikarenakan plafon terlalu rendah (tinggi 2,5 meter) dan terlalu tertutup sehingga sirkulasi udara kurang baik, serta pada saat hujan ada beberapa bagian ruang musholla yang bocor.
0 komentar:
Posting Komentar